Selasa, 29 April 2008

Tingkatan-tingkatan dosa

Tingkatan-tingkatan dosa :

Pertama : Adanya sikap Istisghar, yaitu menganggap kecil dan enteng terhadap dosa yang dilakukan. Seperti dosa menipu atau berdusta, dirasakan sebagai suatu hal yang wajar untuk dilakukan dalam masyarakat modern. Bahkan dalam benaknya berfikir bahwa terlalu saleh dan jujur dalam hidup sekarang, adalah merugikan diri sendiri. Sebagian hukuma’ (orang-orang yang bijaksana) telah berkata :

“ Janganlah kalian menganggap ringan dosa yang kecil, karena dosa yang kecil itu akan berkembang dosa-dosa besar.”

Kedua : berlaku Istibsyaar, yaitu adanya rasa gembira dan bangga dengan perbuatan jahat dan dosa. Apalagi bila ia berhasil mengelabui dengan penipuannya, dan melakukan korup dengan penuh kelicikan. Sedikitpun tidak timbul dalam hatinya untuk sadar dan menyesal. Maka orang-orang Zahid (yang tidak begitu mementingkan kehidupan duniawi) senantiasa menginggat ;

“Barang siapa berbuat dosa sambil tertawa, maka Allah akan memasukkannya kedalam neraka dalam keadaan menanggis. Barang siapa berbuat taat sambil menanggis, maka Allah akan memasukkannya kedalam surge dalam keadaan tertawa (karena gembira).”

Ketiga : terperangkap dalam Ightirar, yaitu sudah diperdaya oleh dosa itu sendiri, dan tidak mampu lagi mengendalikannya. Baginya sudah tidak apa-apa berbuat dosa; toh ia tetap bias hidup. Sebaliknya bersikap sinis terhadap amal saleh; untuk apa segala ibadah dan kejujuran itu? Dosa telah memperdayakannya, membuatnya tambah nekat dan buta hati; untuk menumpu-numpuk maksiat. Sehingga dia telah berada pada taraf yang sangat berbahaya, ditepi jurang yang curam.

Keempat : tahap Ishrar, yaitu hidup bergelimang dengan kejahatan dosa, yang tidak hanya menimpa pada diri sendiri; tetapi istri, anak dan keluarganya dilibatkan kedalamnya. Mereka dibesarkan dengan barang-barang haram dan dosa terkutuk. Tahap bergelimangan dosa ini merupakan saat keruntuhan hidupnya, hanyalah tinggal menunggu waktu.


Mudah-mudah Allah menjauhkan kita dari segala macam bentuk dosa. Baik dosa besar maupun dosa kecil, baik disengaja maupun tidak disengaja.

Note :

  • Kita harus berhati-hati agar tidak tergolong orang yang melakukan perbuatan yang dilaknat oleh Allah SWT.

  • Penulis masih terjerumus oleh tingkatan dosa, mudah-mudahan Allah memberikan ilmu bagi penulis untuk menghindari perbuatan dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil, baik disengaja maupun tidak disengaja. Akhirnya penulis memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutu.

1 komentar:

ori hasmanti mengatakan...

Bagus dan bermanfaat artikelnya Gan semoga dapat membuka dan menambah wawasan suadara kita
Gan sya minta ijin share info mendapatkan uang dari internet klik disini ya Gan https://bit.ly//2wMECYG
Terima kasih untuk Agan semoga sukses selalu